Cerita Dewasa Sex - Di Ajarin Ngentot Dengan Kakakku - Pengalaman aku kali ini berawal beberapa tahun yang lalu,
sekitar tahun 2009. Saat itu aku baru saja mendapatkan kerjaku di kota Surabaya
sehingga untuk mendapatkan rumah dalam waktu dekat tidak mungkin aku lakukan karena terus terang saja,
aku belum mendapatkan tabungan yang cukup untuk membeli rumah.
Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah dekat kantor.
Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku inginkan, perlu pembaca
ketahui, nenek kostku mempunyai cucu perempuan yang saat itu masih
berada dibawah bangku SMP, sebut saja namanya Endah. Endah adalah sosok
yang mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih dibangku SMP, Endah
mempunyai bentuk tubuh yang montok dan setelah aku banding-bandingkan,
Endah mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang masih single
sampai sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30 tahun seorang karyawan
di salah satu perusahaan di Surabaya.
Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun sudah aku menjalani masa kostku dan
karena aku termasuk orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu membuat Endah yang semakin
hari semakin ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku. Sampai suatu hari
aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku Endah
membalas dengan buasnya. Sampai akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan
rutin antara aku dengan Endah, sepulang kantor atau memanfaatkan
waktu-waktu sepi di kost-kostan. Setiap melakukan hal itu, tanganku yang
bandel juga tidak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit
menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya. Dan walaupun aku
hanya menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas itu, aku selalu
mencapai klimaks. 4 tahun ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati
hal itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-kostan dan Endah
harus kuliah di kota dingin Malang.
Setelah sekian tahun lamanya aku tidak mendengar kabar tentang Endah, di
tahun 2001 aku iseng-iseng call Endah di rumahnya dan walhasil dari
obrolan pertama di telepon tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di
Malang dan juga dia memberikan nomor HP. Akhirnya kita berdua sering
kontak via telephone, walaupun aku sudah berstatus nggak bujang lagi,
tetapi dia tetap saja bilang kalau masih sayang sama aku. Sampai
akhirnya kita janjian untuk ketemu saat dia week end, karena setiap hari
itu Endah selalu rajin pulang ke Surabaya.
Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku
bertemu dengan sosok Endah yang dulu masih lugu dan centil, sekarang
tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw,
semakin aku menelan ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.
"Mas Dandy, gimana khabarnya," tanya Endah merusak pikiranku yang jorok.
"Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?" jawabku gugup.
Kita berdua bercerita panjang lebar setelah sekaian lama nggak ketemu,
Sampai akhirnya aku harus antar dia balik ke rumahnya di sUrabaya.
"En, kamu sudah punya pacar..?" tanyaku.
"Lagi blank nih Mas.. " jawab Endha tangkas
"O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin kamu berciuman dulu?" godaku.
"Ihh, Mas Dandy emang bandel kok," sambil mencubit lenganku.
"Aow..," aku meringis kesakitan.
"Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya," tanyaku sekali lagi.
"Mau aja asal Mas yang ajarin," jawaban Endah membuat aku merinding.
Setelah kita bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.
"Endah, minggu depan ketemu lagi yuk," ajakku.
"Boleh deh Mas..," jawab Endah dengan ceria.
"Tapi nginep ya di hotel?" godaku.
"Lho ngapain?" Endah balas bertanya.
"Katanya mau lanjutin pelajarannya.." aku mencoba memancing .
"Nakaall Mas Dandy.. nih."
Tanpa terasa akhirnya Endah harus turun di dekat rumahnya.
"Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan," sambil pamit Endah
mengecup pipiku. Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan
bibirnya yang mungil. Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya
meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku
bisa menikmati tubuh kamu Endah, duh betapa bahagainya diriku.
Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah aku ketemu dengan Endah.
Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk
satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi
pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang sudah kita sepakati bersama.
Bulu kudukku merinding saat dia memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.
Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang sudah aku
booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat Endah ini adalah hal yang
pertama masuk di hotel, sehingga dia sedikit kaku untuk lingkungan yang
ada. Setelah chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.
"Mas, aku mau mandi dulu ya..?" pinta Endah.
"Oke silahkan, apa mau aku mandiin," godaku.
"Nggak ah, nakal Mas Dandy nih.." sambil menjawab seperti itu, Endah
bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, Endah
berjalan gontai menuju kamar mandi. Mataku benar-benar tidak bisa
berkedip melihat pemandangan tubuh Endah yang benar-benar menggairahkan.
Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.
20 menit berikutnya Endah keluar kamar mandi dengan menggunakan gaun
tidur yang tipis, hingga membuat darah sex aku naik ke ubun-ubun. Akan
tetapi aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan Endah karena
memang di depan dia, aku adalah figur seorang kakak yang baik.
"O ya Endah, kamu mau makan apa sekalian pesannya," tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.
"Terserah Mas deh," jawabnya.
Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa
terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen.
Kita berdua bercengkrama, bercanda cerita tentang apapun, sampai
akhirnya..
"En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya," tanyaku serius.
"He eh Mas Dandy," jawabnya.
"Endah.." aku tidak meneruskan pertanyaanku karena dengan cepat aku langsung menyerbu bibir Endah yang mungil.
"Mas.." Endah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang
bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku.
Endah mengelus kudukku sehingga membuat aku terangsang hebat.
Lidah Endah yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah
seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH
Endah. Pengait BH nya terlepas,
"Mas.. kamu memang guru yang baik," sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.
Sekitar 15 aku bercumbu dengan Endah, aku semakin penasaran dengan apa
yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD
yang dikenakan oleh Endah dan kegiatan aku semakin mudah karena Endah
berusaha mengangkat pantatnya sehingga memudahkan aku untuk mempreteli
CD nya. Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali dan baunya wow..
ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua
pahanya dan mengunci dengan lenganku sehingga vagina Endah yang masih
merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang
bandel mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina Endah.
"Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh," rintih Endah saat lidahku
mulai nakal menguak lubang surganya. Tubuh Endah seperti cacing
kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali
mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya.
Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu
membuat gairahku semakin naik.
"Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas," rengek
Endah sambil melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya. Clitorisnya
yang semakin membesar memudahkanku untuk membuat Endah melayang.
Ternyata Endah type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama
dia mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.
"Mas.. Mas Dandy, Endah kebelet pipis Mas.. aduh," rintih Enda.
"Pipis aja sayang di mulut Mas.." jawabku.
"Mas.. aduh.. Endah nggak kuat.." Endah menjerit lirih sambil
menggapitkan kedua pahanya di kepalaku. Dengan cekatan aku langsung
membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu banyak sehingga aku
merasakan minum air putih.
"Aduh Mas Dandy.. sudah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kamu memang
pandai dalam bercinta aakhh.." kata Endah. Aku tidak mendengar kan
rintihannya, karena aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena aku
ingin Endah merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.
Setelah cairan yang keluar aku berihkan dengan cara aku jilatin, Endah
kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.
"Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka banget."
Endah mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai mengoral cowok.
"Aakhh.. Endah.. kamu pinter tuh," erangku.
Endah tidak menjawab pujianku, dia semakin lahap menelan dan mengulum
serta meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam
mulutnya.
Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga, aku langsung meraih
selangkangan Endah sehingga posisi kamu menjadi 69. Kita berdua saling
membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.
Tidak selang berapa lama,
"Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh.." Endah menggelepar kedua
kalinya menerima serangan lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku
membalikan tubuh Endah dihadapanku dan,
"Endah kamu masih virgin?" tanyaku.
"Mungkin sudah tidak Mas,?" jawab Endah.
Aku sedikit kaget sembari bertanya, "Siapa yang lakukan pertama?"
"Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah."
Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari lubang untuk adik
kecilku yang sudah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan
bantuan sisa cairan yang masih ada di sekitar vagina Endah, penisku
mulai mencari lubangnya dan bless.
"Mas Dandy.. enak sekali sayang."
Endah membantu mempermudah aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap
tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya, sehingga penisku terasa ada yang
memijit.
"Ooh.. Mas Dandy, kenapa tidak dari dulu kau berikan kenikmatan ini padaku.." Endah berkelenjotan menerima sodokan penisku.
"Crek crekk crek" penisku keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan basah kuyup.
"Mas.. Endah, pipis lagi.. ahh.." Endah menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.
Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia yang masih lemas setelah 3 kali
orgasme, aku langsung membalik tubuh Endah sehingga posisi Endah
sekarang seperti doggi style. Dengan leluasa aku bisa mengentot Endah
dari belakang dengan keringat bercucuran.
"Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh.." Endah merintih saat penisku
masuk semua sampai pangkal batang kemaluanku. Tangannya yang halus hanya
bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku
berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa memberikan kepuasan yang
abadi untuk Endah, sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.
45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali sudah Endah
orgasme. Sampai akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks sudah di
ubun-ubun.
"Endah.. Mas mau keluar nih..," rintihku.
"Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..," pinta Endah.
"Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar montok sayang.. uughh."
Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila
gadis muda yang dulu aku kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi
pasanganku untuk bercinta.
"Endah.. ohh Mas keluar..," secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut Endah.
"Aowww.." spermaku muncrat diwajah Endah. Endah menjilati penisku dengn
lahap sampai tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
"Mas, kamu memang guru jempolan.. aku sudah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali.. kamu hebat Mas," cerita Endah.
"Kamu suka sayang," tanyaku.
"Suka banget, kamu maukan selalu berikan kenikmatan itu untukku?" balas Endah bertanya.
"Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan itu."
Endah
memelukku dan membimbing aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar
mandipun aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari. Sangat
romantis bercinta dengan mantan anak ibu kost, karena dia juga baru
pertama ini mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai sekarang aku
masih kontak-kontak sama dia, tepatnya saat dia butuh, aku segera atur
jadwalku.