Cerita Dewasa Diajari Ngentot ibu Tiri - Aku memang punya
'kelainan' yaitu Oedipus Complex, senang dan terangsang bila melihat
wanita lebih tua (STW) yang cantik. Nafsuku akan menggebu-gebu. Semua
itu berpengaruh di tempat tidur karena akan lebih hot karena dasarnya
aku suka sekali. Pengalaman berikut adalah yang aku alamin saat remaja.
Mungkin pula pengalaman ini yang membekas di pikiranku secara psikologis
sehingga aku menjadi lelaki yang suka wanita lebih tua. Pengalaman di
bawah ini nggak akan pernah aku lupa.
------------------------------
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokepSaat
usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak cocok. Aku
sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia 15
tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin dengan
Tante Nuna yang berusia 35 tahun. Tante Nuna orangnya cantik,
setidaknya pikiranku sebagai lelaki di usia ke 15 tahun yang sudah mulai
merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya
berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante Nuna juga
seorang janda tapi nggak punya anak.
Sejak kawin, Papa jadi
semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha,
Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku di rumah.
Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku
panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana
Mama minta tolong aku temenin. Di rumah pun kalo Papa nggak ada aku yang
nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama
Mama baruku ini.
Setahun sudah Papa kawin dengan Mama Nuna tapi
belom ada tanda-tanda kalo aku bakalan punya adik baru. Bahkan Papa
semakin getol cari duit dan sering banget keluar kota. Aku dan Mama Nuna
semakin akrab aja. Sampai-sampai kami seperti tidak ada batasan sebagai
anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering tidur di satu tempat tidur
bersama. Mama Nuna mulai nggak risih untuk mengganti pakaian di depanku
walaupun tidak bener-bener telanjang. Tapi terkadang aku suka menangkap
basah Mama Nuna lagi berpolos ria mematut di depan kaca sehabis mandi.
Beberapa kali kejadian aku jadi hapal kalo setiap habis mandi Mama pasti
masuk kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai di kamar
handuk pasti ditanggalkan.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokepBeberapa
kali kejadian aku membuka kamar Mama yang nggak dikunci aku kepergok
Mama Nuna masih dalam keadaan tanpa sehelai benang sedang bengong di
depan cermin. Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Mama mandi
beberapa menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan
pemandangan indah terhampar di mata mudaku. Sampai suatu ketika,
mungkin karena terdorong nafsu laki-laki yang mulai menggeliat di usia
16 tahun, aku menjadi bernafsu besar ketika melihat Mama sedang tiduran
di kasur tanpa pakaian. Matanya terpejam sementara tangannya
menggerayang tubuhnya sendiri sambil sedikit merintih. Aku terpana di
depan pintu yang sedikit terbuka dan menikmati pemandangan itu. Lama aku
menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak di balik celana
pendekku. Ah, inikah pertanda kalo anak laki-laki sedang birahi?
batinku. Aku terlena dengan pemandangan Mama Nuna yang semakin hot
menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan
memijit-mijit si otong kecil yang sedari tadi tegang. Tiba-tiba aku
seperti pengen pipis dan ahh koq pipisnya enak ya. Akupun bergegas ke
kamar mandi seiring Mama Nuna yang lemas tertidur.
Kejadian seperti
jadi pemandanganku setiap hari. Lama-lama aku jadi bertanya-tanya.
Mungkinkah ini disengaja sama Mama? Dari keseringan melihat pemandangan
ini rupanya terekam di otakku kalau wanita cantik itu adalah wanita yang
lebih dewasa. Wanita berumur yang cantik di mataku terlihat sangat sexy
dan sangat menggairahkan.
Suatu siang sepulang aku dari sekolah
aku langsung ke kamarku. Seperti biasa aku melongok ke kamar Mama.
Kulihat Mama Nuna dalam keadaan telanjang bulat sedang tertidur pulas.
Kuberanikan untuk mendekat. Mumpung perempuan cantik ini lagi tidur,
batinku. Kalau selama ini aku hanya berani melihat Mama dari balik pintu
kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada di depanku.
Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. Ahh, si otong bereaksi keras,
menyentak-nyentak ganas. Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang
nggak bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama Nuna…
pelan… pelan. Mama diam aja, aku semakin berani. Kini kedua tanganku
semakin nekad menggerayang tubuh cantik Mama tiriku. Kuremas-remas buah
dada ranum dan dengan naluri plus pengetahuan dari film BF. Aku
bertindak lebih lanjut dengan mengisap puting susu Mama. Mama masih
diam, aku makin berani. Terinspirasi film blue yang kutonton bersama
temen-temen, aku tanggalkan seluruh pakaianku dan si otong dengan
marahnya menunjuk-nujuk. Aku tiduran di samping Mama sambil memeluk
erat.
Aku sedikit sadar dan ketakutan ketika Mama tiba-tiba bergerak dan membuka mata. Mama Nuna menatapku tajam.
"Ngapain Ndy? Koq kamu telanjang juga?" tanya Mama.
"Maaf ma, Andy khilaf, abis nafsu liat Mama telanjang gitu" jawabku takut-takut.
"Kamu
mulai nakal ya" kata Mama sambil tangannya memelukku erat. "Ya udah
Mama juga pengen peluk kamu, udah lama Mama nggak dipeluk papamu. Mama
tadi kegerahan makanya Mama telanjang, e nggak taunya kamu masuk" jelas
Mama.
Yang nggak kusangka-sangka tiba-tiba Mama mencium bibirku.
Dia mengisap ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Aku bereaksi.
Naluri laki-laki muda terpacu. Aku membalas ciuman Mama tiriku yang
cantik. Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Mama
kemudian berpindah menelusuri tubuhku.
"Kamu sudah dewasa ya Ndy,
gak apa-apa kan kamu Mama perlakukan seperti papamu" gumam Mama disela
telusuran lidahnya. "Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya
papamu tapi lebih keras dan tegang", cerocos Mama lagi.
Aku hanya
diam menahan geli dan nikmat. Mama lebih banyak aktif menuntun (atau
mengajariku). Si otong kemudian dijilatin Mama. Ini membuat aku nggak
tahan karena kegelian. Lalu punyaku dikulum Mama. Oh indah sekali
rasanya. Lama aku dikerjain Mama cantik ini seperti ini.
Mama
kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan menarik tubuhku agar
tiduran di atas tubuh indahnya. Mama kemudian memegang punyaku,
mengocoknya sebentar dan mengarahkan ke selangkangan Mama. Aku hanya
diam saja. Terasa punyaku sepertinya masuk ke vagina Mama tapi aku tetep
diam aja sampai kemudian Mama menarik pantatku dan menekan. Berasa
banget punyaku masuk ke dalam punya Mama. Pergesekan itu membuat
merinding. Secara naluri aku kemudian melakukan gerakan maju mundur biar
terjadi lagi gesekan. Mama juga menggoyangkan pinggulnya. Mama yang
kulihat sangat menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi pinggulnya
sehingga aku seperti sedang naik kuda di atas pinggul Mama.
Tiba-tiba Mama berteriak kencang sambil memelukku erat-erat, "Andyy, Mama enak Ndy" teriak Mama.
"Ma, Andy juga enak nih mau muncrat" dan aku ngerasain sensasi yang lebih gila dari sekedar menonton Mama kemarin-kemarin.
Aku
lemes banget, dan tersandar layu di tubuh mulus Mama tiriku. Aku nggak
tau berapa lama, rupanya aku tertidur, Mama juga. Aku tersadar ketika
Mama mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya. Mama
kemudian keluar kamar dengan melilitkan handuk, mungkin mau mandi.
Akupun menyusul Mama dalam keadaan telanjang. Kuraba punyaku, lengket
sekali, aku pengen mencucinya. Aku melihat Mama lagi mandi, pintu kamar
mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Mama tiriku itu memang indah sekali.
Nggak terasa punyaku bergerak bangkit lagi. Dengan posisi punyaku
menunjuk aku berjalan ke kamar mandi menghampiri Mama.
"Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak" kini aku yang meminta.
Mama memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamipun melanjutkan kejadian seperti di kamar.
Kali
ini Mama berjongkok di kloset lalu punyaku yang sedari tadi mengacung
aku masukkan ke vagina Mama yang memerah. Kudorong keluar masuk seperti
tadi. Mama membantu dengan menarik pantatku dalam-dalam. Nggak berapa
lama Mama mengajak berdiri dan dalam posisi berdiri kami saling memeluk
dan punyaku menancap erat di vagina Mama. Aku menikmati ini, karena
punyaku seperti dijepit. Mama menciumku erat. Baru kusadari kalau
badanku ternyata sama tinggi dengan mamaku. Dalam posisi berdiri aku
kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan kental kembali muncrat dari
punyaku sementara Mama mengerang dan mengejang sambil memelukku erat.
Kami samaâ€"sama lunglai.
Setelah kejadian hari itu, aku selalu
melakukan persetubuhan dengan Mama tiriku. Hampir setiap hari sepulang
sekolah, bahkan sebelum berangkat sekolah. Lebih gila lagi kadang kami
melakukan walaupun Papa ada di rumah. Sudah tentu dengan curi-curi
kesempatan kalo Papa lagi tidur. Kehadiran Papa di rumah seperti siksaan
buatku karena aku nggak bisa melampiaskan nafsu terhadap Mama. Aku
sangat menikmati. Aku senang kalo Papa keluar kota untuk waktu lama,
Mama juga seneng. Mama terus melatih aku dalam beradegan sex. Banyak
pelajaran yang dikasih Mama, mulai dari cara menjilat vagina yang bener,
cara mengisap buah dada, cara menggenjot yang baik. Pokoknya aku
diajarkan bagaimana memperlakukan wanita dengan enak. Aku sadar kalo aku
menjadi hebat karena Mama tiriku.
Sekitar setahun lebih aku
menjadi pemuas Mama tiriku menggantikan posisi ayah. Aku bahkan jatuh
cinta dengan Mama tiriku ini. Nggak sedetikpun aku mau berpisah dengan
mamaku, kecuali sekolah. Di kelas pun aku selalu memikirkan Mama di
rumah, pengen cepet pulang. Aku jadi nggak pernah bergaul lagi sama
temen-temen. Sebagai cowok yang ganteng, banyak temen cewek yang suka
mengajak aku jalan tapi aku nggak tertarik. Aku selalu teringat Mama.
Justru aku akan tertarik kalo melihat bu guru Ratna yang umurnya setua
Mama tiriku atau aku tertarik melihat bu Henny tetanggaku dan temen
Mama.
Tapi percintaan dengan Mama hanya bertahan setahun lebih
karena kejadian tragis menimpa Mama. Mama meninggal dalam kecelakaan.
Ketika itu seorang diri Mama tiriku mengajak aku nemenin tapi aku nggak
bisa karena aku ada les. Mama akhirnya pergi sendiri ke mal. Di jalan
mobil Mama tabrakan hebat dan Mama meninggal di tempat. Aku merasa
sangat berdosa nggak bisa nemenin Mama tiriku tercinta. Aku shock. Aku
ditenangkan Papa.
"Papa tau kamu deket sekali dengan Mama Nuna, tapi nggak usah sedih ya Ndy, Papa juga sedih tapi mau bilang apa" kata papaku.
Selama
ini papaku tau kalo aku sangat deket dengan Mama. Papa senang karena
Papa mengira aku senang dengan Mama Nuna dan menganggapnya sebagai Mama
kandung. Padahal kalau Papa tau apa yang terjadi selama ini. Aku merasa
berdosa terhadap Papa yang dibohongi selama ini.
Tapi semua apa yang
diberikan Mama Nuna, kasih sayang, cinta dan pelajaran sex sangat
membekas di pikiranku. Sampai saat ini, aku terobsesi dengan apa semua
yang dimiliki Mama Nuna dulu. Aku mendambakan wanita seumur Mama,
secantik Mama, sebaik Mama dan hebat di ranjang seperti Mama tiriku itu.
Kusadari sekarang kalo aku sangat senang bercinta dengan wanita STW
semuanya berawal dari sana