Cerita Dewasa AKu simpanan OMku Sebagai penghuni baru di Kota ini,
sore itu aku memutuskan untuk
jalan-jalan di salah satu mall terkenal
di daerah selatan Jakarta.
Aku ingin
mengenal kota ini lebih dekat. Dan
ternyata memang benar berbagai suguhan penampilan orang biasa
dan sesekali selebritis melintas di
depan mata lengkap dengan gaya
dan penampilan yang wah cukup
sexy. Baru beberapa blok berjalan
saya berhenti di suatu pojok dan berdiri sejenak mengamati orang
yang lalu-lalang. Dan bersamaan
dengan itu seorang Om beridiri di
sampingku. Dari gaya stelannya saya
bisa simpulkan dia itu seorang
karyawan kantoran. Usianya seitar 45 tahun, saya sendiri 25 tahun.
Tanpa saya duga dia menyapaku
dengan ramah, dan sebagai orang
baru yang masih asing di kota ini,
apalagi di mall ini, saya menjawab
dengan antusias dan mengemukakan sejujurnya bahwa
saya baru seminggu berada di kota
ini. Setelah berbasa-basi seperlunya
dia menawarkan "keliling yok...!
bosan berdiri melulu....! Sesampai di
parkir saya begitu kaget setelah Om itu membukakan pintu
BMW warna merah maronnya
untukku. Dan dengan langkah agak
ragu saya duduk di sebelahnya. Di
tengah kegugupan saya, tiba-tiba
tangannya yang kencang berotot itu menepuk pahaku " santai aja Ron....
koq kamu begitu gugup...!" dia tidak
tahu saya begitu was-was kalau
sampai dia tahu kontolku sedang
naik. Belakangan saya tahu ternyata
dia seorang manager di sebuah BUMN terbesar di kota ini. Begitu
mobil jalan, Tanpa basa-basi
tangannya mulai menggerayangi
sampai ke selangkanganku dan
betapa kagetnya dia begitu
tangannya yang keras menyentuh keperjakaanku satu-satunya yang
tidak kalah kerasnya dengan baja
sekalipun... Tanpa membuang waktu
dia segera memerosoti restleting
celanaku dan menyibak CD ku dan
selanjutnya tanpa henti memepermainkan kontolku
sementara tangan kanannya tetap
mengontrol kemudi. Karena tidak
bisa konsen penuh, dan setelah
mendapatkan lokasi yang agak sepi
dia memarkirkan mobil dan permainan yang tadi masih belum
sepenuhnya kini lebih diaktifkan
lagi.. tanpa membuang waktu si Om
memeloroti celana saya sepenuhnya
hingga saya benar-benar bugil dari
pusar ke bawah. Dan bagai singa lapar si Om melumat kontolku. Tanpa
memberi waktu buat saya si Om
mempermainkan, mengulum
kontolku, ujung lidahnya dengan
lincah mempermainkan ring kontol
ku oh...oh....oh aku melambung di awan yang cukup tinggi. Oh..... Ron....
kontol mu nikmat sekali......
hangat ....... begitu seterus nya tanpa
henti kontolku yang tetap mengeras
bagai ulekan keluar masuk mulutnya
hoh...hoh... nikmat menggesek- gesek bibirrnya yang tebal dan agak
hangat. Merasa gerakan terbatas.....,
si Om merebahkan sandaran jok
dimana akau duduk hingga aku bisa
selonjoran, dan sesekali kami
terpaksa buru-buru berhenti takkala ada orang lewat. Setelah
menggerayangi dan bermain
dengan kontolku sedari tadi.
Akhirnya si Om minta aku
memperlakukan dia dengan cara
yang sama dia lakukan terhadap burungku satu-satunya. Dan tanpa
menunggu terlalu lama segera
kubuka beltnya dan kuperosoti
celananya hingga tinggal CD.
Kucumbu tonjolan di
selangkangannya yang menyembul di balik CD nya. Kuciumi dengan
penuh nafsu, selanjutnya kutarik CD
nya sampai ke bawah hingga
nampaklah olehku kontolnya yang
sudah tegak lurus diselimuti juntaian
bulu-bulu warna hitam campur putih kombinasi, dan menambah nafsu
birahi ku untuk segera
mempermainkannya.
Belum puas saya melumat kontolnya
yang kaku, si Om kembali melumat
kontolku dan menjilatjilatinya bagai anak kecil sedang makan es krim.
Puas mengulum kontolku si Om
mengambil posisi duduk di
hadapanku dan mengarahkan
buritannya persis di atas kepala
kontolku yang berdiri dari tadi bagaikan tugu monas. Sembari
mengelus, meremas dan melumasi
batang kemaluanku dengan baby oil
yang sudah tersedia di mobilnya,
dengan bernafsu kontolku
diarahkannya tepat ke lobang pantatnya yang ditumbuhi bulu
lebat. Ayo Ron tembak saya.....
kokang senapanmu ayo... ayo... Dan
blash...... sekali turun dia tepat duduk
merapat dan tertelanlah kepala
burungku. Berkutnya naik turun satu dua tiga kali... amblas semua
batang penisku dengan menyisakan
buah zakar yang masih berada di
luar pantatnya. Omku menjerit-jerit
keenakan sambil terus mengelinjang
menaikturunkan pantantnya yang cukup padat berisi. Aku hanya passif
menikmati hempasan bokongnya,
dan gesekan-gesekan bibir anusnya
yang sangat-sangat nikmat terasa di
bagian canopy (batas kepala dan
leher/batang) kontolku. Setelah puas naik turun di atas
tongkronganku saya menjerit
karena mau ejakulasi dan
secepatnya dia menyuruhku untuk
menahan sementara dia mengocok
telornya di atas pangkuanku dan akhirnya satu........ dua ...............
ya..................... kumuncratkan maniku
dengan sekuat tenagaku
menghunjam ususnya yang hangat
dan lembut dan sementara itu
kurasakan otot-otot anusnya mencengkeram batang penisku
begitu kuat ohh.....ohhhh.....
akhirnya kami sama-sama ejakulasi
dan lemas. begitu aku turun dari
mobil jam telah menunjukkan pukul
21.15. Dia pamit setelah sebelumnya mencatat nomor telp. ku untuk minta
jatah selanjutnya. Aku berjalan
menuju kamarku sambil
membayangkan apa yang telah aku
alami sedari tadi sore. Satu per satu
peristiwa itu ter replay di hadapanku............... Selanjutnya aku
menunggu calling dari
Omku...........................